Tugas
:
Mahasiswa membuat sebuah tulisan reflektif dalam
bentuk artikel atau jurnal untuk menguatkan pemahaman tentang Pancasila sebagai
Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila
pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21
dengan mengacu pada panduan berikut:
Pertanyaan:
1. Mahasiswa
mengobservasi secara kritis apa tantangan menghayati Pancasila sebagai Entitas
dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada
Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abadke-21.
Jawaban
:
Berdasarkan hasil observasi kritis di SDN 060878 Jl. Gunung krakatu (Sekolah PPL)
yang saya lakukan, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi dalam menghayati
Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia dan perwujudan Profil
Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam
Pendidikan Abad ke-21. Tantangan tersebut diantaranya:
ü Pertama,
dengan adanya pandemi pada awal tahun 2020 mengakibatkan mudahnya semua manusia
termasuk peserta didik untuk mengakses internet yang dapat membuat mereka lebih
mengenal apa yang disukai terutama mengenai kebiasaan, budaya atau nilai-nilai
bangsa lain dibanding dengan negara sendiri. Sehingga mereka kurang menjiwai
dan menghayati setiap nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai entitas dan
identitas diri bangsa Indonesia.
ü Kedua,
lunturnya nilai-nilai karakter peserta didik akibat kurangnya pembiasaan dan
pengarahan.
ü Ketiga,
dalam upaya perwujudan profil pelajar pancasila pada pendidikan juga masih
terdapat tantangan yaitu diantaranya masih banyak guru yang belum memahami
bagaimana implementasi PPP di sekolah, sehingga diperlukan pelatihan atau
diklat terkait hal tersebut. Hal tersebut dimaksudkan agar PPP dapat terwujud
dengan baik dan mampu menyelenggarakan pendidikan yang berpihak pada peserta
didik di abad ke-21 ini. Kemudian Terdapat tantangan Pancasila sebagai Entitas
dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada
Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik Abad ke-21 dalam mempertahankan
identitas nasional di era globalisasi antara lain 1) hedonisme, 2) memudarnya
sikap gotong royong, 3) memudarnya rasa nasionalisme dan patriotism dan 4)
memudarnya sikap sopan santun.
Adapun upaya untuk mempertahankan 1) menerapkan
nilai-nilai Pancasila, 2) menanamkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme, 3)
mengutaman sikap persatuan dan kesatuan dan 4) memanfaatkan situs jejaring
sosial.
Pertanyaan
:
2. Mahasiswa
menuliskan secara kritis bagaimana Pancasila sebagai Entitas dan Identitas
Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang
Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21 di ekosistem sekolah
(kelas).
Jawaban
:
Untuk menanamkan nilai Pancasila sebagai Entitas dan
Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada
Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21 dalam
ekosistem sekolah khususnya ruang kelas adalah dengan melakukan pembiasaan yang
didasari dari keputusan kepala BSKAP nomor 009/h/kr/2022 tentang Dimensi
Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka. Adapun
enam dimensi Profil Pelajar Pancasila terdiri dari: 1) beriman, bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia. 2) mandiri. 3) bergotong royong, 4)
berkebinekaan global, 5) bernallar kritis, dan 6) kreatif. Keenam dimensi
profil pelajar Pancasila tersebut perlu dilihat secara utuh sebagai satu
kesatuan agar setiap individu dapat menjadi pelajar sepanjang hayat yang
kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Adapun
dalam ekosistem sekolah (kelas), peserta didik diarahkan agar mampu memiliki
karakter serta kompetensi yang sesuai dengan enam dimensi Profil Pelajar
Pancasila. Beberapa perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada bidang Pendidik
yang berpihak pada Peserta didik dalam Pendidikan Abad ke-21 dapat dilakukan
dengan menerapkan ke enam dimensi Profil Pelajar Pancasila yaitu:
ü Beriman,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia Terdapat 5 elemen
kunci dalam elemen ini, yakni: beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dan berakhlak mulia. Berdasarkan elemen kunci tersebut, guru dapat
mewujudkannya dengan cara menanamkan rasa sayang, peduli, hormat, dan
menghargai diri sendiri sebagai wujud dalam sikap integritas. Selain itu guru
juga dapat melakukan pembiasaan berdoa sebelum dan sesudah memulai kegiatan
serta mengapresiasi kelebihan dan mendukung mereka dalam mengembangkan
kelebihan tersebut.
ü Mandiri
Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang
dihadapi serta regulasi diri. Contohnya guru dapat memberikan tugas mandiri
agar peserta didik mampu untuk mengatur pikiran, perasaan dan perilaku dirinya
untuk mencapai tujuan belajar serta mengembangkan dirinya baik dibidang
akademik maupun non akademik.
ü Bergotong
royong Elemen kunci dari berkebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai
budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama,
dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan. Guru dapat
memberikan tugas berkelompok agar peserta didik mampu menjalin kolaborasi untuk
bekerja sama dengan orang lain disertai perasaan senang ketika berada bersama
dengan orang lain dan menunjukkan sikap positif terhadap orang lain.
ü Berkebinekaan
global Elemen kunci dari berkebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai
budaya, kemampuant komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama,
dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan. Contohnya guru
dapat mengenalkan berbagai kebudayaan Indonesia dan meminta peserta didik
mencoba untuk melakukan salah satunya sesuai dengan minat dan bakat. Selain
itu, guru juga dapat menanamkan rasa saling menghargai berbagai budaya lain.
ü Bernalar
Kritis Elemen-elemen dari beralar kritis adalah memperoleh dan memproses
informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi
pemikiran dan proses berpikir dalam mengambilan keputusan. Contohnya guru
memberikan pembelajaran dengan menggunakan metode Problem Based Learning dan
Project Based Learning.
ü Kreatif
Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta
menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal serta memiliki keluwesan berpikir
dalam mencari alternatif solusi permasalahan. Guru dapat memberikan proyek
untuk dapat menghasilkan karya yang orisinil sesuai dengan minat dan kesukaan
dari masing-masing peserta didik.