Selamat malam sahabat calon guru professional, hari ini mendung semoga hati kita tidak ikutan gerimis ya sahabat. Puji dan syukur tak henti-hentinya saya ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, yang telah memberi saya kesempatan ini. Tak terasa, saat ini sudah sampai hamper di penghujung topik satu, dan ini adalah tahapan dua terakhir alur medeka topik satu yaitu “Koneksi Antar Materi” yang mempelajari tentang filosofi Pendidikan di Indonesia, melalaui mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia PPG Prajabatan, bersama dengan ibu Dr. Dewi Kesuma Nasution,M.Hum, selaku dosen pengampuh mata kuliah. Manfaat secara umum yang diperoleh pada topik satu adalah mendudukkan komitmen dalam diri mahasiswa PPG Prajabatan, untuk benar-benar menjadi guru dari hati Nurani serta memiliki pemahaman akan perjalanan Pendidikan di Indoensia. Manfaat tersebut penting untuk membangun sikap professional dalam diri saya sebagai calon guru yang berkompetensi berkelanjutan (sesuai dengan kebutuhan) Pendidikan Indonesia
Secara
khusus, manfaat yang dapat saya peroleh setelah mempelajari topik satu ini
adalah sebagai berikut:
1.
Pada kegiatan belajar pertemuan 1:
Pada
pertemuan 1 Kegiatan pembelajaran diawali dengan perkenalan antara mahasiswa
PPG Prajabatan dan dosen pengampuh mata kuliah. Kegiatan tersebut sangat
bermanfaat guna saling mengenal satu sama lain sehingga untuk seterusnya mampu
membangun kerja sama serta menciptakan
situasi belajar yang aman dan nyaman. Selanjutnya pemberitahuan tujuan
pembelajaran dan apersepsi akan mata kuliah filososfi Pendidikan oleh dosen
ampuh yang bermanfaat bagi mahasiswa PPG Prajabatan dalam mengetahui informasi
dan gambaran tentang materi apa yang akan dipelajari pada mata kuliah ini
secara khusus topik satu.
2.
Pada kegiatan belajar pertemuan 2:
Manfaat yang
didapat pada pertemuan 2 lewat materi pembelajaran yaitu mengenai pembentukkan komitmen menjadi guru. Dalam hal ini, saya dan mahasiswa
PPG Prajabatan diajak untuk lebih mengenali siapa diri-Nya (saya) saat ini dan
akan menjadi guru yang seperti apa saya dimasa selanjutnya. Pembentukkan komitmen tersebut didapat lewat
lingkaran emas pribadi (golden circle) why,who,what serta kilas balik
pengalaman saya dan mahasiswa PPG Prajabatan lain saat menjadi siswa; guru yang
diteladani,apa yang diteladani dan perjalanan hingga akhirnya mantap memutuskan
untuk menjadi seorang guru.
3.
Pada kegiatan belajar pertemuan 3:
Pada
pertemuan 3 mahasiswa PPG Prajabatan melakukan kajian literatur dan memberikan
argumentasi kritis terhadap perjalanan Pendidikan nasional dari perspektif
Kihajar Dewantara, sesudah dan sebelum kemerdekaan Indoensia. Adapun hasil
kajian literatur akan Gerakan transformasi perjalanan Pendidikan nasional dari
perspektif kihajar dewantara yang saya dapat simpulkan yaitu:
A.
Sebelum kemerdekaan:
·
Melihat batasan bagi masyarakat Indonesia dalam
mengenyam Pendidikan (Hanya kaum bangsawan serta mereka yang akan diperbudak)
yang dapat bersekolah, Bapak Kihajar dewantara bertekad meluaskan semangat
Pendidikan
·
Tekad tersebut kemudian beliau mulai jelankan dengan
mempersiapkan kaum bumi Putera yang bebas,mandiri dan pekerja keras.
·
Lebih serius lagi, akhirnya Bapak Kihajar Dewantara
membangun taman siswa sebagai wadah perguruan bagi Masyarakat Indonesia.
·
Beroperasinya perguruan taman siswa dilandasi oleh
pemikiran Bapak Kihajar Dewantara lewat 5 asas Pendidikan (Pancadarma) yang
beliau cetuskan. Asas ini beliau cetuskan guna memperkuat Kembali budaya bangsa
yang hampir tergilas dengan budaya asing yang dibawakan oleh bangsa penjajah.
Adapun Asas tersebut ialah :
1.
Kodrat alam,
2.
Kebudayaan,
3.
Kemerdekaan,
4.
Kebangsaan dan
5.
Kemanusiaan.
B.
Sesudah kemerdekaan:
·
Sesudah kemerdekaan, Bapak Kihajar Dewantara terus
berupaya mencipatakan Pendidikan yang seluas-luasnya (bagi seluruh jangkauan
Masyarakat) serta semakin meningkatkan kualitas Pendidikan bangsa dengan mengoptimalisasi
keberadaan taman siswa.
·
Berkat kesungguhan Bapak Kihajar Dewantara dalam
memajukan Pendidikan di Indonesia, beliau akhirnya ditunjuk menjadi Menteri
Pendidikan Indonesia.
·
Melalui kedudukan tersebut, beliau terus mengembangkan
Pendidikan-pendidikan di Indonesia lewat ide-ide dan gagasan pembaharuan.
Contohnya Program Pendidikan yang sesuai Pancasila, sistem Pendidikan yang
semakin terarah dan lain-lain. Upaya-upaya tersebut terus beliau lakukan hingga
akhir hayatnya, 26 April 1959 yang sekaligus kini menjadi tanggal memperingati
hari Pendidikan nasional.
Hasil kajian
literatur dan argumentasi kritis dipresentasikan didepan kelas yang kemudian
dilanjutkan dengan pemberian saran/masukan dari rekan-rekan mahasiswa PPG
Prajabatan. Kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi mahasiswa PPG Prajabatan,
karena selain melatih kemampuan mengkomunikasikan materi atau saran, juga menambah
wawasan mahasiswa akan perjalanan Pendidikan di Indonesia. Sehingga mampu
merelevansikan Gerakan transformasi tersebut terhadap sistem Pendidikan yang
diterapkan diindonesia. Adapun relevasi tersebut ialah
1. Prikatik
Pendidikan sesudah kemerdekaan (masa kini) tidak seperti praktik Pendidikan
sebelum kemerdekaan yang membelenggu kemerdekaan Masyarakat dalam belajar. Masa
kini peserta didik (Masyarakat) dimerdekakan dalam belajar. Seluruh lapisan
Masyarakat dapat mengeyam Pendidikan bahkan geratis hingga tingakat SMA.
2. Model Pendidikan saat ini, melepaskan belenggu yang belum memerdekakan peserta didik dalam hal belajar yang sesuai dengan kebudayaan bangsa idonesia bahkan minat dan bakat masing-masing peserta didik.
Model pendidikan yang dapat melepaskan belenggu dan memerdekakan peserta didik yang demikian diharapkan dapat diterapkan di Sekolah bahkan dikelas Bapak/ibu guru ,mahasiswa PPG Prajabatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar